Kamis, 15 Februari 2024

Rangkuman Koneksi Antarmateri Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 


Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

 

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)

Bob Talbert

 

Pendapat Bob Talbert di atas saya maknai bahwa pentingnya mengajarkan anak tentang kebermaknaan dalam hidup, tidak sebatas memahami konsep pengetahuan. Kaitannya dengan proses pembelajaran saat ini adalah guru perlu berpikir bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan yang berpihak pada murid. Artinya, dalam memimpin pembelajaran, guru yang tahu apa kebutuhan murid. Hal yang paling utama dibutuhkan murid saat itu, baik itu terkait pengetahuan pembelajaran maupun tentang sikap/karakter murid.

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang saya anut tentu menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil setiap keputusan. Nilai kebajikan yang saya pahami maupun prinsip dalam berpikir akan mempengaruhi benar tidaknya keputusan yang diambil.

Sebagai pemimpin pembelajaran, saya berkontribusi dalam mengambil keputusan dalam proses pembelajaran. Saya bisa mengenali dan memahami kebutuhan murid dan saya dapat memutuskan yang sesuai dengan kebutuhan murid. Selain itu, saya juga dapat melibatkan murid dalam mengambil keputusan di kelas, misalnya saat membuat kesepakatan kelas.

Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. (George Wilhelm Friedrich Hegel) Terkait kutipan ini, saya berpendapat bahwa dalam pendidikan, guru bukan hanya sebatas transfer ilmu namun juga membimbing/membina karakter murid. Sikap/etika seorang guru dapat menjadi model bagi murid yang sedang dalam pendidikan. Bentuk pendidikan saat ini menghasilkan output (generasi) di masa yang akan datang.

 

·           Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Patrap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Patrap triloka Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ing ngarsa sung tuladha artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin merupakan orang yang akan dilihat oleh seluruh orang yang dipimpinnya, sehingga ia harus menjadi contoh, pembimbing bagi yang dipimpinnya. Ing madya mangun karsa artinya di tengah membangun kehendak atau niat. Sebagai pemimpin, kita perlu ditengah-tengah pasukan untuk membangkitkan semangat berjuang. Pemimpin membangun, membangkitkan semangat agar tidak jatuh terpuruk, tetapi sebaliknya, menjadi kuat. Pemimpin mengayomi, menjalin kebersamaan untuk mencapai tujuan. Tut Wuri Handayani artinya dari belakang memberikan dorongan dan kekuatan. Seorang pemimpin harus bisa menempatkan diri di belakang untuk mendorong individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya berada di depan untuk memperoleh kemajuan dan prestasi.

Ketiga patrap trilogi tersebut menjadi dasar bagi seorang pemimpin dalam mengambil keputusan.

 

·           Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam mengambil keputusan, tentu kita perlu mempertimbangkan baik buruknya atau dampak positif dan negatif dari keputusan yang diambil. Untuk mengetahui hal tersebut, yang menjadi ukuran atau patokan tentu prinsip yang ada pada diri kita. Dalam modul ini, prinsip pengambilan keputusan telah dijelaskan, yang tentu juga berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang kita pahami atau yang ada dalam diri kita. Semakin kita memiliki nilai-nilai kebajikan, maka keputusan yang kita ambil juga semakin baik.

 

·           Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan tentu sangat berkaitan dengan prinsip coaching. Dalam proses coaching, ada tiga tahapan yaitu pra, observasi, dan pasca. Demikian halnya dengan pengambilan keputusan. Ada beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan, baik itu pradigma, prinsip, hingga pengujian keputusan itu sendiri. Setelah keputusan disepakati pun, masih mememungkinkan adalanya tindak lanjut dari keputusan tersebut.

 

·           Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kompetensi sosial emosional guru tentu sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh guru. Kondisi sosial emosional yang baik akan memberikan dampak yang sangat signifikan pada guru dalam mengidentifikasi dan memahami kasus. Kemampuan sosial emosional guru membantunya menghadapi dilemma etika yang akan diputuskan.

 

·           Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus masalah moral dan etika secara tidak langsung memberikan pembelajaran atau pengalaman bermakna bagi pendidik dalam hal penerapan nilai-nilai yang dianutnya. Terkadang nilai yang kita anut bisa ‘luntur’ karena hal-hal tertentu. Dalam pembelajaran modul ini, pendidik diberikan beberapa gambaran tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan yang dilakukan pendidik.

 

·           Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positif ketika keputusan itu diambil setelah melalui tahap pertimbangan dan mengedepankan nilai-nilai kebajikan.

·           Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang dihadapi terkait kasus dilema etika adalah perbedaan sudut pandang dan keterampilan sosial emosional setiap orang tidak sama.

 

 

·           Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang diambil yang berkaitan dengan pembelajaran semestinya harus berpihak kepada murid. Untuk itu, perbedaan potensi murid menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan terkait strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh pendidik.

 

·           Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Ketika pembelajaran yang dipimpin oleh pendidik memerdekakan murid atau sesuai kebutuhan murid, masa depan murid diharapkan akan lebih baik dan bahagia. Murid mendapatkan pembelajaran sesuai kebutuhannya atau sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zamannya. Dengan demikian, diharapkan murid siap kembali ke masyrakat dengan keterampilan yang diperolehnya.

 

·           Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Modul Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin memiliki keterkaitan dengan midul-modul sebelumnya.

ü  Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tidak lepas dari filosofi Ki Hadjar Dewantara yang memerdekakan murid.

ü  Nilai dan peran guru penggerak merupakan modal dasar dalam mengambil keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan. Nilai dalam diri akan berdampak dalam pengambilan keputusan.

ü  Visi guru penggerak ataupun visi sekolah juga akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil, khususnya dalam menghadapi kasus dilemma etika.

ü  Pemahaman dan Penerapan Budaya Positif di lingkungan pendidikan merupakan pendukung atau hal yang membantu pendidik dalam mengambil keputusan di dalam pembelajaran.

ü  Pemahaman akan pembelajaran berdiferensiasi akan sangat membantu pendidik dalam mengambil keputusan yang tepat dalam memimpin pembelajaran yang berpihak pada murid.

ü  Keterampilan Sosial Emosional pendidik maupun siswa akan memudahkan pengambilan keputusan yang baik dan dapat diterima oleh sebua pihak.

ü  Prinsip Coaching membantu pendidik dalam proses mengambil keputusan.

 

·           Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Sejauh ini, saya sudah memahami konsep dari paradigma, prinsip, hingga langkah pengujian dalam pengambilan keputusan yang dibahas di modul ini. Dalam praktiknya, saya masih perlu belajar dan belajar agar bisa mengambil keputusan untuk kasus-kasus dilema etika yang sering dihadapkan.

 

·           Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelumnya saya sudah pernah mengambil keputusan pada kasus dilema etika. Hanya saja saya baru tahu kalau yang saya almi itu adalah dilema etika. Keputusan yang saya ambil juga masih bersifat sederhana dan belum mempraktikkan 9 uji keputusan yang ada dalam modul ini.

 

·           Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari konsep modul ini, secara teori saya memahami paradigma, prinsip, dan langkah pengujian keputusan. Selain itu, perubahan yang muncul dalam diri saya adalah adanya beberapa sudut pandang dalam menghadapi ragam kasus dilema etika. Keputusan yang diambil tergantung paradigma kita dalam memandang kasus, prinsip berpikir apa yang akan diterapkan, dan pentingnya melakukan pengujian terhadap keputusan yang diambil.

 

 

·           Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai individu, pengetahuan saya akan pengambilan keputusan ini sangat bermanfaat dalam kehidupan saya secara pribadi, baik untuk diri saya sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Saya mendapat panduan bagaimana mengambil keputusan yang benar. Saya menjadi lebih memahami apa yang saya hadapi di lapangan. Alasan pimpinan saya mengambil keputusan tertentu yang mungkin saya tidak bisa terima menjadi lebih tercerahkan dengan adanya ragam prinsip atau paradigma berpikir pemimpin.

 

Sebagai pemimpin, mempelajari modul ini adalah sebuah rezeki. Saya menjadi lebih terbantu bagaimana langkah yang akan saya lakukan ketika nanti dihadapkan untuk kasus-kasus yang harus saya ambil keputusannya. Saya dapat memberikan ragam opsi atau pilihan sebagai pertimbangan bagi rekan-rekan untuk bisa bermusyawarah dan menerima keputusan yang disepakati. Masalah kritik yang datang pun lebih dapat diterima.